Sabtu, 10 Oktober 2009

TRITUNGGAL 2: APAKAH KE-TRITUNGGALAN ALLAH ADALAH DUSTA?

TRITUNGGAL 2: APAKAH KE-TRITUNGGALAN ALLAH ADALAH DUSTA?

TANTANGAN: Orang-orang Kristen percaya bahwa Allah adalah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Atas dasar Al-Quran, orang-orang Muslim dengan keras menolak keyakinan Allah Tritunggal di dalam Injil. Apakah Ke-Tritunggalan Bapa, Putera dan Roh Kudus merupakan suatu dusta? Apakah Al-Quran menolak ke-Tritunggalan Allah dalam pemahaman Kristiani?

JAWABAN: Di dalam Al-Quran ada lebih dari 30 bagian yang nampaknya menolak keyakinan Kristen akan Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Semuanya itu bisa digolongkan dalam 13 pernyataan. Namun, tidak satupun dari pernyataan itu, yang secara tepat menyentuh keyakinan Kristen mengenai Allah Tritunggal:
1. Manusia tidak diijinkan untuk menyekutukan makhluk lain dengan Allah: Tuduhan menyekutukan atau menggabungkan makhluk lain dengan Allah (syirik) sering nampak di dalam Al-Quran, sebagai contoh: “…maka Maha Tinggilah Dia dari apa yang mereka persekutukan (dengan-Nya)!” (Q.S 23:92). Ini menjelaskan tentang manusia yang mengambil suatu makhluk dan kemudian menyembahnya di samping Allah. Orang-orang Kristen dengan tegas menolak melakukan hal yang demikian. Putera dan Roh Kudus bukanlah tuhan-tuhan tambahan di samping Bapa, tetapi adalah satu dengan Dia.
2. Tidak ada manusia yang menjadi tuhan selain Allah: “Dan barangsiapa di antara mereka, mengatakan: "Sesungguhnya Aku adalah tuhan selain daripada Allah", maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam, .... …” (Surat al-Anbiya' 21:29) Orang-orang Kristen juga percaya demikian. Tidak ada manusia atau malaikat yang bisa mengatakan, “Aku adalah Allah,” karena mereka semua hanyalah makhluk Allah.

3. Tidak ada tiga allah, dan hanya ada satu Allah: “. . . Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan : "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa.” (Surat al-Nisa' 4:171). Orang-orang Kristen meyakini hal itu juga. Mereka tidak percaya kepada tiga allah, tetapi kepada Bapa, Putera dan Roh Kudus sebagai satu-satunya Allah.
4. Allah bukan salah satu dari antara tiga: “Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", ...” (Surat al-Ma'ida 5:73) Ini, juga ditegaskan oleh orang-orang Kristen. Allah bukanlah salah satu dari tiga: Bapa, Putera dan Roh Kudus adalah Allah yang satu dan unik.
5. Allah bukanlah al-Masih: “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera … ” (Surat al-Ma’ida 5:17, 72) Tidak ada orang Kristen yang mengatakan, “Tidak ada Allah selain Kristus, dan kami hanya menyembah Dia.” Namun, mereka, sebagaimana yang ditulis di dalam Al-Quran, percaya bahwa Kristus adalah Firman Allah yang menjadi manusia.

6. Allah tidak menambahkan kepada diri-Nya satu ilah lain yang dilahirkan (walad): Pernyataan ini muncul 13 kali di dalam Al-Quran, sebagai contoh, “Mereka (orang-orang kafir) berkata: "Allah mempunyai anak yang dilahirkan-Nya (walad)". Maha Suci Allah! Tidak demikian! …” (Surat al-Baqara 2:116; lihat juga Q.S 10:68; 17:111; 18:4; 19:35; 19:88-92 (tiga kali); 21:26; 23:91; 25:2; 39:4 dan 72:3) Orang-orang Kristen menolak, sebagaimana orang-orang Muslim juga, pandangan apapun bahwa Allah mengambil bagi diri-Nya suatu pribadi Ilahi yang dilahirkan (walad) secara alamiah, yaitu dilahirkan melalui ayah duniawi dan dilahirkan oleh ayah duniawi itu. Bapa, Putera dan Roh Kudus tidak menjadi satu pada suatu waktu di masa lalu, namun, Bapa, Putera dan Roh Kudus sudah dari kekekalan adalah Allah yang satu dan unik. Bapa tidak menambahkan kepada diri-Nya sebagai Allah suatu pribadi yang dilahirkan secara manusia, namun, dengan menjadi manusia, Putera yang kekal yang selalu menjadi satu dengan Bapa, menjadi Pribadi yang dilahirkan secara manusia (walad), ketika anak dara Maria melahirkan-Nya.
7. Allah tidak memiliki seksualitas seperti manusia: “…Bagaimana Dia (yaitu Allah) mempunyai anak (walad) padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu;” (Surat al-An'am 6:101; lihat juga Surat 5:116). Orang-orang Kristen menolak hal itu juga. Allah tidak menjadi seorang laki-laki untuk bisa menjalani hubungan seksual dengan seorang wanita dari dunia ini dan mendapatkan seorang anak darinya, yang kemudian harus dilahirkannya. Namun, tanpa melalui istri, sang Anak langsung ada dari Bapa, bukan secara seksual tetapi secara rohani, dan di dalam Roh Kudus sang Putera tetap menjadi satu dengan Bapa. Anak yang kekal menjadi manusia, dengan dilahirkan oleh anak dara Maria.
8. Allah tidak beranak: “Dia (yaitu Allah) tiada beranak (lam yalid) …” (Surat al-Ikhlas 112:3) Al-Quran mengartikan pernyataan ini dalam artian seksualitas. Orang-orang Kristen tidak percaya akan kelahiran sang Putera dalam arti seksualitas muncul dari Bapa sebagai ibu-Nya. Namun, sang Putera adalah anak secara langsung secara rohani dari Bapa, yang speenuhnya satu dengan Dia.
9. Allah tidak diperanakkan: “…dan tidak (Allah) pula diperanakkan (lam yuwlad).” (Surat al-Ikhlas 112:3) Hal yang sama terjadi di sini. Sang Putera, sebagai anak, tidak dilahirkan dalam arti seksual dari Allah sebagai ibu-Nya. Namun, Ia adalah Anak yang unik, rohani dan kekal yang langsung berasal dari Bapa, dan menjadi manusia ketika anak Maria melahirkan-Nya.
10. Allah tidak memiliki pribadi yang dilahirkan-Nya (walad): “Katakanlah, jika benar Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak (walad), maka akulah (Muhammad) orang yang mula-mula memuliakan (anak itu).” (Surat al-Zukhruf 43:81; lihat juga Surat 4:171d) Di sini, Al-Quran menjelaskan mengenai kelahiran secara seksual melalui seorang istri. Orangorang Kristen juga percaya : Semua manusia yang dilahirkan adalah milik Allah, tetapi tidak satupun dari mereka yang adalah ilah karena dilahirkan secara seksual.

11. Kristus bukanlah anak (ibn) Allah: “…orang-orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera (ibn) Allah". Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka, bagaimana mereka sampai berpaling!” (Surat at-Taubah 9:30) Di sini Al-Quran, paling tidak dalam pemahaman linguistiknya, hampir mendekati keyakinan yang sesungguhnya dipercaya oleh orang-orang Kristen. Dalam Perjanjian Baru Kristus disebutkan 43 kali disebut secara langsung, dan 25 kali secara tidak langsung, sebagai Anak Allah. Namun karena orang-orang Muslim tidak pernah memahami keberadaan Kristus sebagai Putera yang Ilahi tanpa kaitan dengan hal seksual, maka bahkan ayat inipun tidak menyentuh iman Kristen, karena Kristus adalah Anak dari Bapa dalam arti rohani, dan bukan dalam pemahaman seksual.

12. Manusia bukanlah anak-anak Allah: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak (abna’ = bentuk jamak untuk ibn) Allah dan kekasih-kekasih-Nya". Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?" (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia(biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya ...” (Surat al-Ma'ida 5:18) Yang dikatakan di atas tentang Kristus Putera Allah juga harus disebutkan di sini. Orang-orang Kristen tidak menganggap diri mereka, sebagaimana tafsiran orang-orang Muslim dari ayat ini, sebagai anak-anak yang secara seksual dilahirkan oleh Allah, tetapi sebagai anak-anak rohani yang diangkat oleh Allah ke dalam persekutuan Ilahi dengan-Nya.

13. Kristus bukan Tuhan selain Allah: “Mereka menjadikan orang-orang alimnya (ahbar) dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. …” (Surat at-Taubah 9:31; lihat juga Q.S 17:111)
Orang-orang Kristen tidak percaya bahwa Kristus menjadi Tuhan, karena Ia menggantikan posisi Allah, tetapi karena Ia, sebagai Putera, yang sejak kekekalan adalah satu dengan Bapa dan Roh Kudus.

Sebagai tambahan untuk pernyataan-pernyataan di dalam Al-Quran di atas yang nampaknya menolak iman Kristen kepada Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus ada beberapa bagian di dalam Al-Quran yang secara praktis menegaskan iman Kristen kepada Allah Tritunggal:
1. Allah meneguhkan Kristus dengan Roh Kudus: “…Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu'jizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus...” (Surat al-Baqara 2:87, 253; lihat juga Surat 5:110, dimana beberapa dari mujizat Kristus disebutkan) Allah meneguhkan anak Maria dengan Roh Kudus, sehingga Ia bisa melakukan mujizat. Di sini Allah Bapa, Kristus dan Roh Kudus berkarya bersama. Ini adalah Allah Tritunggal yang berkarya, yang dipercaya oleh orang Kristen.
2. Kristus adalah Roh Allah: “... Sesungguhnya Al Masih, 'Isa (Yesus) putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan firman-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan roh dari-Nya (yaitu Allah) .... …” (Surat an-Nisa' 4:171; lihat juga Suras 21:91 and 66:12) Di sini Al-Quran tidak hanya mengungkapkan adanya kerjasama antara Allah Bapa, Kristus dan Roh Kudus, tetapi juga menegaskan tentang hakekat kesatuan antara Allah Bapa, Roh-Nya dan Kristus. Ini hanya bisa dipahami dalam kerangka iman Kristen kepada Allah Tritunggal.

KABAR BURUK: Orang-orang Muslim tidak diwajibkan untuk percaya bahwa ke-Tritunggalan Allah adalah sebuah dusta. Tidak ada pernyataan di dalam Al-Quran yang secara tegas menolak wahyu di dalam Inji, bahwa Allah adalah Bapa, Putera dan Roh Kudus.

KABAR BAIK: Atas dasar Al-Quran, orang-orang Muslim bisa percaya bahwa Allah hidup dan berkarya di dalam dan dengan Kristus, sebagai Pribadi yang Tritunggal secara rohani. Karena itu, Kristus melakukan pekerjaan Ilahi (membangkitkan orang mati dan menciptakan – Q.S 3:49), hidup sekarang bersama dengan Allah di surga (Q.S 4:158), dan memiliki asma Ilahi (Firman Allah – Q.S 3:45 – dan Roh Allah – Q.S 4:171).

KESAKSIAN: Nama saya Uthman dan istri saya bernama Modina. Kami berdua tinggal di India Utara di dekat perbatasan dengan Bangladesh. Dahulu kami berdua adalah orang-orang Muslim. Saya bekerja sebagai nelayan. Untuk tambahan, saya dan istri saya mengelola sebidang tanah dan mendapatkan penghasilan dari sana. Suatu hari saya berlayar di laut untuk menangkap ikan
bersama dengan enam belas teman saya sesama nelayan, ketika tiba-tiba badai yang sangat berbahaya menyerang. Kami berada sangat jauh dari pantai yang aman. Ketakutan oleh badai itu, semua berteriak meminta pertolongan kepada Tuhan dan dewa mereka, karena bukan hanya orang-orang Muslim, tetapi juga ada orang-orang Hindu di sana. Pada saat itu saya ingat sebuah kisah dari kitab Injil yang diceritakan oleh Ibu Anwara kepada saya—tentang bagaimana Kristus pernah menenangkan badai di laut. Saya mendorong teman-teman saya untuk meminta pertolongan kepada Kristus. Karena itu kami semua berdoa kepada Kristus, dan badai itu berhenti, laut menjadi tenang. Saya kembali ke rumah dan menceritakan kepada Ibu Anwara pengalaman yang sangat luar biasa itu. Saya mengatakan kepadanya bagaimana Kristus sungguh-sungguh secara langsung menyelamatkan saya dari air yang dalam. Saya mengakui dosa-dosa saya kepada Tuhan dan pergi ke gereja, dimana saya menerima baptisan, setelah saya memberikan kesaksian akan iman saya kepada Yesus. Ketika istri saya, yang sudah secara rahasia mengikut Kristus selama beberapa waktu, melihat iman yang demikian, lalu ia, juga, mendapatkan keberanian untuk meminta dibaptiskan. Hari ini kami secara teratur datang ke sebuah gereja Kristen di tempat saya, dan mengingat bahwa Allah, melalui iman kepada Yesus Kristus, menyelamatkan saya dari kematian yang sebenarnya sudah pasti dalam badai di lautan luas.

DOA: Allah yang benar dan setia, kami memuliakan nama-Mu yang agung. Kami bersyukur bahwa Engkau, dalam kesatuan yang sempurna dengan Kristus dan Roh Kudus-Mu, sudah melakukan dan terus melakukan mujizat. Engkau melakukan ini bukan hanya untuk menolong kami manusia, tetapi juga untuk menyatakan diri-Mu kepada kami. Bukalah telinga dan hati kami sehingga kami bisa mendengar dan menerima Engkau, sebagaimana adanya Engkau.

PERTANYAAN: Apakah perbedaan antara ke-Tritunggalan Ilahi, yang ditolak oleh Al-Quran, dengan kesaksian Injil akan Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus? Bagian-bagian Al-Quran mana saja yang menegaskan tentang ke-Tritunggalan Kristen?

UNTUK DIHAFALKAN: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:19-20 – Perkataan Kristus kepada murid-murid-Nya)

4 komentar:

  1. Para cendekiawan kristen yg netral juga menyatakan bahwa tritunggal dlm kekristenan baru muncul pada abad ke 4, pada zaman kaisar konstantinopel, dimana dia untuk tujuan politik masuk menjadi penganut kristen namun juga membawa kepercayaan nya tentang dewa2 tiga serangkai kepercayaan sebelumnya. Pada awalnya timbul pro dan kontra namun lama2 karena tekanan kekuasaan maka tritunggal berterima dlm kekristenan
    Para pimpinan mencuplik bbrp ayat direka reka untuk mendukung ajaran yg baru tsbt

    BalasHapus
  2. Selama nya Allah Maha Esa.. semua ayat Allah diatas menyatakan dgn jelas Allah "Maha Tunggal" mohon jangan dipelintir "Maha Esa/Tunggal" dgn trinitas 1 itu 3 atw sebaliknya, karena itu menghinakan Tuhan dan menghancurkan logika yg telah Allah anugerahkan bagi manusia. Ingatlah Matius 7;22-23 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan 1 , bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? 7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu ! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan! " Semoga Allah membukakan mata hati..

    BalasHapus
  3. KABAR BAIK ATAU KABAR BURUK?


    Copy dari komentar Aini Muslih di blog Perempatan Agama "Muhammad PENIPU, Siapa bisa bantah?


    Menurut saudara apakah mungkin kitab suci mengandung kesalahan? Dan mungkinkah ayat yang satu bertentangan/kontradiktif dengan ayat yang lain?
    Jawabannya: Seharusnya tidak mungkin terjadi, karena itu adalah kitab suci/Firman Tuhan. Tuhan tidak mungkin salah. Bila ada yang mengatakan bahwa Tuhan tidak salah, tapi yang mencatatnya yang salah. Jika demikian berarti kita tidak yakin dengan Kitab tersebut, berarti sudah banyak mengandung kesalahan yang dilakukan oleh tangan-tangan manusia. Kebenarannya sudah meragukan.
    Bagaimana keadaannya dengan Kitab Injil - Bibel. Saudara akan banyak menemukan kesalahannya sbb:
    AYAT-AYAT KONTRADIKTIF

    Kontradiksi Dalam Kitab Perjanjian Lama

    1. Siapakah anak Daud yang kedua?
    a. Kileab (II Samuel 3: 2-3)
    b. Daniel (I Tawarikh 3:1)

    2. Di Yerusalem, Daud mengambil beberapa gundik atau tidak?
    a. Ya! Daud mengambil beberapa gundik dan istrei (11 Samuel 5: 13-16)
    b. Tidak! Daud hanya mengambil beberapa isteri saja (I Tawarikh 14: 3-7)

    3. Berapa anak-anak Daud dari gundik di Yerusalem?
    a. 11 orang (Samuel 5: 13-16)
    b. 13 orang (I Tawarikh 14 3-7)

    4. Di Kota mana Daud mengambil tembaga?
    a. Betah dan Berotai (II Samuel 8:8)
    b. Tibhat dan dari Kun (I Tawarikh 18:8)

    5. Siapa anak Tou yang diutus untuk mengucapkan selamat kepada Daud?
    a. Yoram (II Samuel 8:10).
    b. Hadoram (1 Tawarikh 18: 9-10)

    6. Dari orang-orang bangsa mana saja Daud mengambil perak dan emas untuk Tuhan?
    a. Aram (II Samuel 8:11-12)
    b. Edom (I Tawarikh 18:14-16)

    7. Siapakah panitera (sekretaris) Daud?
    a. Seraya (II Samuel 8:15-17)
    b. Sausa (I Tawarikh 18:14-16)

    8. Berapakah tentara berkuda tawanan Daud?
    a. 1.700 orang (II Samuel 8:4)
    b. 7.000 orang (I Tawarikh 18:4)

    9. Berapa ekor kuda kereta yang dibunuh Daud ?
    a. 700 ekor (II Samuel 10:18)
    b. 7.000 ekor (I Tawarikh 19:18)

    10. Yang dibunuh Daud, pasukan berkuda atau pasukan jalan kaki?
    a. 40.000 pasukan berkuda (II Samuel 10:8)
    b. 40.000 pasukan berjalan kaki (I Tawarikh 19:18)

    11. Siapakah panglima musuh yang tewas di tangan Daud?
    a. Sobakh (II Samuel 10:18)
    b. Sofakh (I Tawarikh 19:18)

    12. Daud memerangi Israel atas hasutan Tuhan atau atas bujukan iblis?
    a. Tuhan murka lalu menghasut Daud (II Samuel 24:1)
    b. Setan bangkit lalu membujuk Daud (I Tawarikh 21:1)

    13. Siapakah kepala Triwira pengiring Yahudi?
    a. Isyabaal, orang Hakhmoni (II Samuel 23: 8)
    b. Yasobam bin Hakhmoni (I Tawarikh 11:11).

    14. Kepala Triwira Daud membunuh berapa orang?
    a. 800 orang (II Samuel 23:8)
    b. 300 orang (I Tawarikh 11:11)

    15. Berapakah jumlah angkatan perang Daud dari orang Israel?
    a. 800 orang (II Samuel 24: 9)
    b. 1.100.000 orang (I Tawarikh 21:5)


    16. Berapakah angkatan perang Daud dari orang Yehuda?
    a. 500.000 orang (11 Samuel 24:9)
    b. 470.000 orang (I Tawarikh 21:5)

    BalasHapus
  4. 17. Berapakah banyakkah kandang kuda milik Salomo (Sulaiman)?
    a. 40.000 kandang (I Raja-Raja 4:26)
    b. 4.000 kandang (II Tawarikh 2:2)

    18. Berapakah jumlah mandor pengawas kerajaan Salomo (Sulaiman)?
    a. 3.300 mandor (1 Raja-Raja 5:16)
    b. 3.600 mandor (II Tawarikh 2:2)

    19. Berapa bat air di Bait Suci buatan Salomo (Sulaiman)?
    a. 2.000 bat air (I Raja-Raja 7:26)
    b. 3.000 bat air (II Tawarikh 4:5)

    20. Berapakah jumlah seluruh keturunan Yakub?
    a. 66 jiwa (Kejadian 46:26)
    b. 70 jiwa (Keluaran 1:5)

    21. Yang diharamkan, kelinci ataukah kelinci hutan?
    a. Kelinci (Imamat 11:6)
    b. Kelinci hutan (Ulangan 14:6)

    22. Yang haramkan, babi ataukah babi hutan?
    a. Babi hutan (Ulangan 14:8, dan Imamat 11:7)
    b. Babi (Yesaya 66:17)

    23. Berapa lama Yoyakhim menjadi raja di Yerusalem?
    a. 3 bulan (II Raja-Raja 24:8)
    b. 3 bulan 10 hari (II Tawarikh 36:9)

    24. Berapa banyakkah jumlah yang kembali ke Yerusalem dan Yehuda dari pembuangan Nebukadnezar?
    a. 2.812 orang (Ezra 2:6)
    b. 2.818 orang (Nehemia 7:11)

    25. Berapa orangkah anak-anak Benyamin?
    a. 10 orang (Kejadian 46:21)
    b. 5 orang (Bilangan 26:38-39)
    c. 3 orang (I Tawarikh 7:6)
    d. 5 orang (1 Tawarikh 8:1-5)

    Komentar atas silsilah anak Benyamin ini tidak satu pn yang sama baik nama maupun jumlahnya.

    26. Berapa cucu Benyamin (anak-anak Bela)?
    a. 5 orang (I Tawarikh 7:7)
    b. 9 orang (I Tawarikh 8:3-5)
    c. 2 orang (Bilangan 26:40)

    Buka dan bacalah ayat yang dimaksud. Terlihat jelas bahwa semua nama dan jumlah cucu Benyamin tidak ada yang sama.

    Selanjutnya silahkan anda disini menyebutkan ayat2 Al Quran yang kontradiksi ayat yang satu dengan yang lainnya..(asal jangan karangan sendiri aja ya..)
    Selanjutnya Ayat-Ayat Yang Irasional Dan Melawan Logika, apakah pantas disebut Kitab Suci:

    1. Anak lebih tua 2 tahun daripada ayahnya (II Tawarikh 21:5,20,) Yoram berusia 32 tahun jadi raja dan memerintah Yerusalem selama 8 tahun lalu meninggal (pada usia 40 tahun). (II Tawarikh 22: 1-2), Setelah Yoram meninggal, dia digantikan Ahazia, anaknya pada usia 42 tahun. Jadi, Ahazia lebih tua 2 tahun daripada ayahnya.

    2. Usia 11 tahun sudah punya anak
    Ahas berumur 20 tahun ketika naik dan memerintah kerajaan selama 16 tahun (II Raja-raja 16:2). Sepeninggal Ahas, tahta kerajaan diganti oleh Hizkia, anaknya (II Rajaraja 16: 20). Hizkia berusia 25 tahun waktu naik tahta menjadi raja (II Raja-raja 18: 2).
    Jadi, dalam usia 11 tahun Ahaz sudah punya anak!

    3. Tuhan salah perhitungan
    (Kejadian 46: 8-1 5), disebutkan daftar nama-nama bani Israel yang datang ke Mesir berjumlah 34 nama. Padahal pada ayat 15 disebutkan “Jadi seluruhnya, laki-laki dan perempuan, berjumlah 33 jiwa." Apakah Tuhan tidak pandai berhitung?
    Dengan banyaknya kesalahan/kontradiksi tsb, maka tidak tertutup kemungkinan banyak juga ayat-ayat lain yang sdh tdk orisinil. Termasuk ajarannya banyak yang diselewengkan.

    Coba anda jelaskan maksud ayat diatas dg akal sehatmu yang telah dianugerahkan Tuhan, untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Untuk dapat membedakan mana Firman Tuhan Yang Suci, dan mana karangan manusia yang amburadul.

    BalasHapus